Ketika Bapak Pulang

Ketika Bapak pulang,
Beliau tak minta diantarkan seperti biasanya, tak sempat memegang pundakku dalam perjalanan.

Ketika Bapak pulang,
Beberapa jam sebelumnya, beliau memintaku untuk menemaninya di malam itu. Tapi Bapak terlalu cepat pergi sebelum aku mengiyakannya.

Ketika Bapak pulang,
Aku hanya bisa terdiam, tak menangis, tak menjerit. Aku merasa ditinggalkan bersama kenangan dan harapan-harapannya.

Ketika Bapak pulang,
Semakin sakit hati ini pada kehidupan yang belum mampu aku genggam untuk ku tunjukkan kepadanya, agar beliau bangga. Hingga akhirnya terlambat sudah.

Maafkan anakmu yang lemah ini, Pak.

Komentar