Kabar Dari Millenium

Ketika itu sekitar akhir tahun 1998, aku sedang asik membaca berita di koran ibukota terkemuka, sambil rebahan diatas bale, sekilas kubaca barisan judul artikel yang memberi informasi dari masa depan, yaitu abad millenium. Entah kenapa aku selalu antusias bila membaca berita tentang masa depan, dan bahkan berita masa lalu pun aku suka.
Baris ke baris dalam artikel itu aku lahap, sambil terbayang kondisi dunia di jaman millenium yang akan datang. Aku berpikir dan membayangkan tentang informasi dari artikel itu. Bahwasanya, di jaman millenium nanti, perdagangan dunia akan bebas, teknologi akan menguasai dunia, segala sesuatu akan dipermudah oleh teknologi. Dalam hatiku bergumam, ah itu mah cuma khayalan orang-orang pintar saja, kenyataannya tidak akan semudah dan secepat itu.
Setelah membaca artikel itu, aku merasa terkesan. Apa betul jaman millenium akan secanggih itu? Padahal waktu itu teknologi masih terasa asing, bahkan langka. Meskipun ada, harganya juga pasti mahal. Beberapa tahun kedepan juga millenium akan datang, apakah akan secepat itu perkembangan teknologi?
Dari 1998, 1999 sampai menginjak abad millenium, yaitu tahun 2000. Masih ku ingat artikel dari sebuah koran yang aku lupa nama dan judulnya, yang aku ingat hanya kabar buram tentang masa depan saja.
Awalnya teknologi tidak terlihat berkembang terlalu pesat, perdagangan dan branding juga masih kelihatan yang itu-itu saja. Kebetulan tahun 2000 aku masuk sekolah SMA, kehidupan sosial mulai bertambah luas. Pertengahan tahun 2001 ku lihat ada teman sekolah yang membawa handphone merk Nokia, fiturnya masih monokrom dan monoponik.
Sejak itu lah, perkembangan teknologi mulai terlihat menggeliat. Ketika merk Nokia menguasai pasar handphone, diikuti Sony Ericsson, Motorola, dan lain sebagainya. Era fitur phone cukup lama menguasai teknologi komunikasi, hingga munculnya system operasi symbian yang dibawa nokia. Tidak sampai di situ, muncul pula produk-produk handphone dari China, dengan merk Nexian dan kawan-kawannya, menguasai pasar kelas bawah. Tapi merk Nokia dan Sony Ericsson masih berada di kelas atas, karena kualitas dan teknologi yang lebih canggih. Hingga akhirnya kelas atas pun dihantam dengan kemunculan Smartphone dengan merk BlackBerry asal Kanada. Pecah sudah semuanya, orang-orang berkemampuan ekonomi ramai-ramai menggunakan Smartphone BlackBerry.
Tapi semua itu tidak ada apa-apanya ketika Google merilis system operasi Android, sebenar-benarnya Smartphone, tidak seperti BlackBerry, kali ini sistem operasi benar-benar terbuka untuk dikembangkan oleh pengguna. Series Galaxy dari Samsung mulai menguasai jagad Smartphone, dari kelas bawah sampai kelas atas, meski di kelas atas ada juga Smartphone eksklusif, yaitu iPhone buatan Apple.
Sejak itulah, OS Android tersemat diperangkat-perangkat smartphone baik merk lokal maupun dari luar negeri. Cuma Nokia yang tidak mau menerima kehadiran Android, malah memilih bekerjasama dengan Microsoft, dan akhirnya bangkrut karena gagal bersaing dipasaran.
Hingga saat ini, Android masih menguasai pasar Smartphone, bersama iPhone di kelas atas. Bahkan kelas atasnya Android juga mampu bersaing, ada Sony Xperia, Google Pixel, dan juga Samsung Galaxy S series. Di kelas menengah kebawah ada Xiaomi, Oppo, Vivo, Huawei, LG, Advan, Smartfren Andromax, dll. Mereka masih setia menggunakan Android, bahkan gadget selain smartphone juga sudah banyak yang menggunakan sistem Android. Untuk jangka waktu beberapa puluh tahun kedepan perkembangan Android sepertinya akan terus selalu terdepan, seiring kemajuan teknologi dunia yang dikomandoi oleh Google.
Inilah kabar dari Millenium itu, kemajuan teknologi berkembang pesat, perdagangan bebas merajalela.  Kita cuma jadi konsumen, target pasar untuk mereka. Toko-toko handphone berjejer dari kota sampai ke pinggiran,  tidak ketinggalan konter-konter pulsa dan servis handphone,  berlomba-lomba mengikuti perkembangan teknologi smartphone.  Lalu kapan kita bisa membuat produk dan teknologi sendiri? Kapan kita bisa merdeka dari penjajahan ekonomi dan teknologi? Kita ini sedang dijajah, kawan!
Demikian ulasan tentang teknologi millenium dari saya sebagai orang awam, mohon maaf bilamana terdapat banyak kesalahan kata maupun fakta. Mari kita belajar menguasai teknologi, tidak hanya sebagai pengguna saja,  kita harus bisa membuat dan berbuat banyak untuk dunia. Kita doakan semoga generasi selanjutnya bisa lebih maju dari kita. Merdeka !!!

Komentar